“PRIUK, I’M COMIN!!!!!!!!” Si Jack berteriak keras ditengah lautan.
“-KETEMPLAAAAAAANG-!” Bapak-bapak yang lewat reflek ngeplak palanya Jack. Katanya : “Kita menuju New York, KAMPUNG!!!”
Pas Jack teriak tadi, terhitung ada sembilan ikan lumba-lumba kena leukimia, tujuh ubur-ubur nyanyi tak gendong dan sepuluh kuda laut breakdance gak karuan.
Mendengar si bapak, si Jack ngangguk-ngangguk. Senyumnya tetap merekah. Ia bahagia sekali, karena duit hasil maen capsa bisa memboyong dirinya pergi ke New York dengan naik perahu titanic. Eh, kapal maksudnya.
Saat dia masih berada dalam situasi kegirangan, tiba-tiba seorang gadis bangsawan lewat.
“Neng, mau kemane?” Sapa Jack, mesra. Dia pikir di kapal ada dangdutan.
“AKU MAU LONCAT!” Jawab si gadis, berlinang air liur.
“Maksudnya, olah raga?” Jack penasaran.
“IH, LOMPAT KELAUT, PINTER!” Si Gadis, kesel.
“Ya oloh. Jangan!” Jack menarik tangannya.
“KENAPA???” Tanya si gadis, berontak.
“Yang disitu banyak ikan lumba-lumbanya.
Ntar yang ada, kamu ditolongin.
Sini-sini, aku kasih tahu tempat nyemplung yang langsung mati.”
GUBRAAAAAAAK!
Kali ini, putri duyung BH-nya melorot pas Si Jack ngomong.
Jack menarik tangannya dan membawanya kesuatu tempat. Si gadispun mengikutinya, bingung.
Kemudian,
“Nah, Tuh.
Lo nyemplung dah sono!” Si Jack mengkibas-kibaskan tangannya.
“IH! LARANG DONG!” Si gadis mencubit perutnya.
“Lho, khan ga ada tulisan dilarang???” Jawab Jack, merasa benar.
“EH!
AKU MAU BUNUH DIRI YA. BUKAN MAU INJAK RUMPUT TANAMAN!” Gadispun kesal.
“ASTAGA ASEMPAT ASLIMA!
JADI BUNUH DIRI ITU, BENERAN?????” Mata Jack, melotot kaget.
“MENURUT EL?????” Leher gadis, meliuk kiri kanan.
“Kirain W, becanda.” Si Jack meredamnya dan langsung memeluknya dan berteriak, “JANGAAAAAAAAN!”
Lalu Si Gadis mendadak mewek.
Tangisannya lebih deras dari hujan jaman nabi Nuh. Jack pun basah kuyup.
“AKU GA KUAT!!!!!” Keluh Si Gadis diantara tangisnya.
“Emang berat???” Tanya Jack penasaran.
“-PAAAAAAAAAKK-!” Jack ditampar.
“Nah, tu tamparannya kuat.” Jack membenarkan.
“AKU SERIUS DEH…!” Gadis itu terus mengeluh dipelukan Jack.
Seperti tidak kuasa menahan penderitaannya selama ini.
“Kamu yakin, mau serius sama aku???
Tahu nama aku aja belum, uda ngajak serius aja!” Jelas Jack, bijak.
Si Gadis spontan menggigit pundak Jack, lalu berkata :
“Iiiiiiiiiiiiih… Maksud aku, aku serius nih, sedih.
Rasanya mau bunuh diri aja. Hiks hiks hiks.” Tangisnya semakin deras.
“Kenafa?” Nada bicara Jack berubah halus.
“Aku dijodohin sama pria yang tidak aku cinta.
Cinta itu khan tidak bisa dipaksakan. Tetapi ibuku, demi harta dia mengorbankan aku!” Si Gadis teriak kencang. Spontan kapal titanic langsung berguncang dan menabrak karang.
“NAHLO NAHLO NAHLO…
NI KAPAL NABRAK.
Cup cup cup.. Jangan nangis dooong.
Namaku, Jack : Pundak tempatmu menangis mulai dari sekarang. ” Jack memeluknya erat.
“Namaku Rose. Aku mau ikut kamu aja. Kemanapun kamu pergi, bawa aku!” Si Gadis meminta. Bibirnya terbuka tipis dan korsetnya meronta. Jack tak kuasa. Merekapun berciuman lidah. (Jiaaaaaaah).
Tiba-tiba,
“TOLOOOOOOOOOOOOOOOOONG…
HELM.. HELM.. HELM…
AAAAW… AIRNYA DINGIIIIIIIIIIIIN…
PAPAAAAAAAA….. MAMAAA….
OMA… OPA…….
KAPAL AKAN SEGERA TENGGELAM, TIARAAAAAAAP……….!”
Tidak disangka, tidak dikira, tidak diduga..
tangisan Si Gadis membuat kapal raksasa ini akan segera tenggelam karena menghantam karang es.
Air lautan perlahan menenggelamkan kapal.
“JACK, AYO LARI!
KAPAL INI AKAN SEGERA TENGGELAM.” Rose menariknya ke arah perahu darurat yang mendadak menjadi rebutan.
“TAPI, AKU BELUM MELUKIS KAMU TELANJANG, ROSE!!!!!!” Jack menolak lari.
GUBRAAAAAAAAK!!!!
Untuk kali ini, terhitung seratus ikan paus mendadak jadi sarden.
Penumpang yang berjumlah ribuan tampak lari berlalu lalang. Sebagian sudah dijemput malaikat karena terlalu banyak minum air laut. Mereka mengambang seperti warna kuning diempang. Tenggelam tak bernyawa.
Jack dan Rose pun berlari menuju perahu darurat itu.
Jantung mereka berdegup kencang.
Kemudian,
“Maaf, yang didahulukan adalah wanita, lansia dan anak-anak.
Bapak tidak bisa.” Kata salah seorang petugas yang mengurus perahu darurat.
“Tapi Pak, saya tidak bisa berenang!!!!!” Jack mengeluh. Kakinya gemeteran. Sementara, Titanic akan segera roboh.
“EH, KUYA!
BIAR KATA LO PERENANG OLIMPIADE, KITA DITENGAH LAUT, BEGO!
YANG ADA LO BISA BEKU ATO DIMAKAN GURITA!” Pak petugas naik darah.
Rose sudah terlanjur naik perahu.
Sedangkan Jack, menatapnya diseberang. Ia saling berpandang-pandangan dengan mata berkaca-kaca sebagai asesoris.
“ROSE, JANGAN NANGIS.
KITA BERTEMU DIPELABUHAN.
AKU JANJI!” Jack melambaikan tangannya. Ia tak kuasa menahan pedih, tetapi tetap berusaha menenangkan Rose dengan seribu bahasanya.
“TIDAK!
AKU INGIN BERSAMAMU, JACK!” Rose melerai perpisahan itu. Ia memaksakan diri untuk melompat dan ingin kembali ke kapal yang sebentar lagi almarhum.
“ROSE!!!!!”
“JACK!!!!!”
Pertemuan yang singkat ternyata bisa membuktikan kuatnya cinta mereka berdua.
Tidak lagi memperdulikan nyawa, asalkan bisa bersama sampai akhir hayat mereka. Tuhan pasti bertepuk tangan.
“PEGANG TANGANKU, ROSE!” Jack memanggilnya, tegas.
“ITU KAKIMU, BODOH!” Rose mengangkat tangannya.
“KAKI LEBIH KUAT DARI TANGAN ROSE.
KAU PANJAT SAJA KAKIKU.” Jack mengoreksi.
“OH, OKAY!” Rose mengiyakan.
Alhasil, Rose berhasil kembali ke kapal. Merekapun berciuman.
Anak kecil yang lewat, ternganga lebar, sedangkan ada sang kakek yang langsung merekamnya dari handphone.
Tetapi mereka tidak perduli. Rasa cinta membuat dunia serasa milik berdua. Yang lain, nginep.
“JACK, KENAPA KAPAL INI MIRING?” Rose bertanya. Mereka dalam keadaan berlari.
“KEBANYAKAN MINUM, ROSE!” Jack menjawabnya tergesa-gesa. Merekapun terus berlari menuju ujung kapal. Kemiringan kapal membuat banyak orang terpeleset kebawah. Sedangkan Rose dan Jack, berpegangan di sebuah besi pembatas. Dalam hitungan menit, kapal akan segera tenggelam. Seluruh manusia didalam kapal yang masih hidup, mulai melompat ke laut.
“Rose, apa kau bawa ban bebek buat berenang?” Tanya Jack.
“Aku bawa 2. Nih!” Jawab Rose, ditengah panik.
“Ini kondom, Rose.
JANGAN BERCANDA!” Jack mencubit pipi Rose.
“Tiup saja, itu elastis.” Tegas Rose.
“Baiklah.” Jack nurut perintah.
Mereka meniup kondom itu hingga membesar. Sampai-sampai ada anak kecil yang lari berteriak kepada ayahnya, “PAPA, AKU MAU BAN IKAN PAUS ITU!”
Tidak terasa, setengah kapal sudah tenggelam.
Mereka dilebam ketakutan.
Jack memijat jemari Rose, erat. Mereka siap menghadap kematian.
“JACK, YOU JUMP, I JUMP!” Tantang, Rose.
“ROSE, AY JAM, YU JAMBAN!” Jack menantang balik.
Komitmen cinta membuat ketakutan mereka lenyap.
Dengan berbarengan, mereka berteriak, “LOMPAAAAAAAAAAAAAAAT!”
Byur.. byur.. byur..
Jebyar.. jebyur…
Rose muncul kepermukaan tetapi Jack tidak terlihat.
“JACK.. JACK.. WHERE ARE YOU!” Suara lantang Rose, memanggil Jack.
“AKU DISINI…..!” Jack berteriak dari belakang.
“OH, JACK. SYUKURLAH.” Rose meraih tangan Jack dan menariknya kesebuah lemari kecil yang mengambang. Pengorbanan cinta terjadi. Lemari kecil yang mengambang itu hanya untuk satu orang, dan Jack merelakan Rose yang naik ke atas lemari itu. Salut.
“Jack, kamu pasti kedinginan.” Rose meremas kepalanya dari atas. Giginya beradu dan sekujur tubuhnya menggigil.
“Tidak, Rose.
Berada didekatmu, adalah kehangatan.” Jack tersenyum, menanti ajal.
“Jack, jangan mati!
Kuatkan dirimu! Bantuan akan segera datang.” Rose membangunkan Jack dari penantian ajalnya.
“Aku tidak mati.
Aku cuma mengantuk.” Jack tertawa kecil. Giginya geremet.
“JACK, JANGAN BERCANDA!” Rose memeluk kepalanya. Ia takut sekali kehilangan.
“Rose, aku tidak ingin mati.
Kita belum bercinta!” Jack berkeluh kesah ditengah keadaannya yang krisis.
“Nanti kita bercinta diperahu Jack, aku janji!” Rose mengabulkan. Bulu kuduknya mendadak bangkit.
“Rrrr.. kali ini, aku merasa sangat dingin, Rose.
Anu ku menciut.” Jack melemah.
“JACK!
YOU MUST BE STRONG!” Rose terus berusaha membuat Jack terjaga.
Air matanya membeku. Hatinya memanggil nama Jack terus menerus. Ia direndam kesedihan mendalam.
“AYLOPYU!” Jack berancang-ancang menemui takdir.
“I LOVE YOU TOO! SO MUCH, JACK!
PLEASE, DON’T LEAVE ME!” Jawab Rose mendesah perih.
“GOODBYE MMUAAH MMUAAH!” Mata Jack yang sayu, melambai.
“JACK…??????
JACK!!!!
JACK!!!!!!!!?” Rose mengguncang-guncang terus tubuhnya.
—> Teman-teman, jangan menangis.
Cerita ini diadopsi dari film mahakarya, TITANIC.
Terima kasih telah membaca. Bagus kalau tertawa.
- Akhir kata, peluk pacarmu kalau ada.
*THE END*
2 posters
Titanic Kepleset :D
Admin- Premium Member
- Jumlah posting : 231
cendol : 1028284
Join date : 15.07.10
Umur Loe : 35
Lokasi : Dihatimu
- Post n°1
Titanic Kepleset :D
AS`Rie.aMd- Family Forever
- Jumlah posting : 122
cendol : 181
Join date : 15.07.10
Umur Loe : 38
Lokasi : Cibubur/Depok Only
- Post n°2
Re: Titanic Kepleset :D
Jalan cerita`a kocak,tp ending`a sedih2 juga